Pada suatu hari, raja semut yang berada disarangnya yang berada didalam goa, memerintah prajurit-prajuritnya keluar mencari makanan.
Seekor semut kecil bertemu dengan seekor lalat yang mati, lalu pulang melapor kepada rajanya: ”Saya melihat seekor lalat mati ditepi jalan, ayo kita ramai-ramai menggotong pulang lalat tersebut dan disantap bersama.”
Raja semut dengan malas-malas berkata: ”Seekor lalat mana cukup untuk kita semua makan, saya tidak akan pergi.”
Beberapa saat kemudian, datang lagi seekor semut melapor : ” Dipadang rumput saya melihat seekor capung yang mati, kita bawa pulang untuk disantap ya!”
Raja semut menggelengkan kepalanya : ”Seekor capung mana cukup untuk kita makan, tidak saya tidak akan pergi.”
Setelah berkata demikian datang lagi seekor semut melapor : ”Saya melihat seekor kerbau yang mati dibawah sebatang pohon, kita kesana menyantapnya.”
Setelah mendengar perkataan semut ini Raja semut dengan gembira memerintah semua prajurit-prajuritnya ikut bersamanya pergi menyantap daging kerbau.
Semua prajurit-prajuritnya dengan gembira menari-nari, mereka mengikuti raja semut pergi ke bawah batang pohon, begitu mereka sampai disana mereka melihat seekor kerbau yang terbaring dibawah pohon, sebelum diperintah raja semut, prajurit-prajurit tersebut semuanya menyerbu ke badan kerbau, ada yang menggigit, ada yang mengerogoti kulitnya, ada yang menarik kulitnya, pemandangan ini kelihatan lebih seru dari semut merebut gula-gula.
Rupanya kerbau itu tidak mati, tapi hanya berbaring beristirahat saja, begitu digigit dan dan di gerogoti oleh para semut, kerbau langsung terbangun dari tidurnya.
Begitu terbangun dari tidurnya, kerbau merasa badannya gatal-gatal digigit semut, lalu membalikkan badannya, begitu membalikkan badan banyak semut-semut yang mati tertimpa oleh badannya yang besar.
Melihat situasi demikian raja semut memerintah prajurit-prajuritnya segera lari dari sana, sebelum dia selesai berkata, kerbau sudah berdiri dan berjalan menuju ke sungai.
Para semut dengan ketakutan berteriak meminta tolong! Kerbau sampai di sungai langsung mencebur dirinya kedalam sungai, para semut terapung diatas air dan dihanyutkan oleh air sungai.
Raja semut terhanyut sampai ditepi sungai dengan susah payah dia naik ke daratan, melihat semua prajurit-prajuritnya hilang dibawa arus, dengan menyesal dan suara keras dia menangis dengan sedih di pinggir sungai :
”Semua ini terjadi karena rakus, Kenapa saya demikian tamak!”
Semut Yang Tamak
Reviewed by Arip Pujangga
on
19.06
Rating:
Tidak ada komentar: